Hari Tanpamu
Sebuah gedung tinggi megah. Tertata rapi. Deretan bangku panjang berbaris. Seorang pria berbalut kaos putih, berblazer warna biru muda dan berambut cepak kecoklatan. Dia berdiri diujung lorong, tepat di depan altar. Ya gereja. Tak seorangpun ada disana kecuali dirinya. Matanya memancarkan rasa sedih sekaligus benci. Sebuah cincin ia genggam dalam tangannya. Air mata menggenang dipelupuk mata, tapi tak bisa terjatuh. -Tak.Tak.Tak..- Terdengar suara langkah kaki memasuki gereja. Sang pria menoleh ke belakang, samar-samar dia melihat seseorang mendekatinya.... Flash Back.. ...