Kapan Nikah????

Aku mengetik setiap huruf untuk terangkai menjadi satu kata, satu kalimat, satu paragraf atau mungkin satu buku. Orang lain selalu bertanya mengenai sebuah pernikahan, termasuk orang tua ku. Oh Tuhan... aku bahkan sendiri tak bisa menjawabnya dengan tepat. Aku tahu... aku tahu, usiaku sudah menginjak umur 26 tahun. Aku mungkin berpikiran realistis seperti orang kebanyakan tinggal di kota besar. Fine... okey fine! Untuk umur segitu, adalah umur masih sangat muda untuk menggapai mimpi bahkan untuk meluapkan apresiasi mereka. Helllooo....? Aku bukan tinggal di kota besar metropolitan kebanyakan. Aku tinggal di sebuah kota kecil yang masih menganut bahwa perempuan menikah diumur 25 tahun keatas sudah termasuk ketuaan. Perawan tua??? Ohhh no Way!! Aku tak ingin terlalu banyak orang bicara inilah itulah dan bla bla bla... tak tahulah, bukannya berkata pasrah, aku pun sedang mencari,  ya mencari jodohku yang belum dipertemukan. Siapa bilang aku minta yang neko-neko  untuk kriteria pasangan hidup? Hehehe... Ya wajarlah untuk manusia seperti kita yang tak ada puasnya. Aku pun begitu, tapi kalau takdir berkata lain? Ya kenapa tidak?! Itu sudah yang terbaik dipilih Tuhan buatku. Terkadang yang sesepuh terlalu rempong untuk mengurusi yang namanya jodoh.
Sebuah pernikahan menurutku hanya sekali untuk seumur hidupku kelak dengan sang suami. Sampai matipun aku ingin dia yang menjadi suamiku. Sampai punya anak cucu bahkan sampai tak berhembuskan nafas lagi. Terlalu banyak konflik di dunia modern ini. Masalah kecil pun bisa dijadikan besar sebagai alasan untuk hal-hal yang menurutku mereka terlalu berpikir ceroboh dan terbawa nafsu. Dalam pernikahan pun dimulainya sebuah tanggung jawab semakin besar yang harus dipikul dengan kepala dingin. Ya... walaupun dunia ini terkadang kejam. Semua orang termasuk saya ya ingin kehidupan pernikahan terlihat layaknya sebuah cerita dongeng yang berakhir happy ending. Oh... siapa yang tak mau hidup bahagia selamanya? Hey... semua ingin seperti itu!
Terlalu mengoceh panjang lebar mengenai jodoh dan pernikahan tak akan habisnya. Aku pun tak tahu ujungnya dimana. Entahlah. Sebenarnya,  dari semua hal yang terpenting adalah ikhlas. Ikhlas ya?? Tahu yang namanya ikhlas bagaimana?? Ikhlas itu sungguh besar manfaatnya, tapi dibalik itu realisasinya sungguh sangat berat. Semua harus dilepaskan dan hempaskan tanpa ada yang tertinggal. Terkecuali perasaan yang berprasangka baik yang tertinggal. Ya siapa tahu  dengan ikhlas, jodoh akan datang sendirian. Hey! Hanya Tuhan Yang Tahu. So..... tak usah rempong memikirkan jodohku, biar itu jadi urusan aku ama Tuhanku, okey? ;)



Comments

Popular posts from this blog

Darell Ferhostan

Jam Berbunyi TIK...TOK..

GONE