Posts

Showing posts from June, 2014

Pasir Waktu part end

Langkahku terhenti tepat di depan pintu kamar Kakek Nenek. Apa yang terlihat? Suatu hal yang tak ingin ku lihat. Pemandangan apa ini? Ayah, kakek dan nenek tertidur pulas sambil tersenyum. Air mataku tak tertahankan lagi ketika ku lihat pecahan cangkir teh berserakan di lantai. “AYAAAAHHHHH!!!!” ku peluk erat tubuh Ayah. Raungan tangisku semakin keras. Tubuh Ayah tak bergerak! Bagaimana ini!! aku terus memeluk tubuh Ayah yang mulai dingin. “TIDAAKKKKK!” -Nguing...nguing...nguing..- terdengar suara sirine ambulans mulai mendekat. ~~~ *** Rafa membuka matanya. Terlihat setitik cahaya menyilaukan mata. Rasa lemas melanda. Rafa berusaha untuk berdiri dan menopang tubuhnya yang gontai. Sebuah tempat yang ia kenal. Terlihat banyak deretan batu kecil bertuliskan nama dan tanggal. Rumput hijau dan batu nisan terpampang disana. “Ayah?!” gumamku lirih dan berbalik arah. Sesosok pria tampan dan sedikit urakan berdiri santai menatap Rafa dari kejauhan. Senyum sang pria membuat R...

Pasir Waktu part 2

Aku merasa seperti diambang kegelapan. Hanya warna hitam pekat menyelimuti pandanganku. Ada secuil titik cahaya disana. Aku melihat cahaya itu semakin mendekat dan dekat sekali. Semua menyilaukan pandanganku seketika. Apa ini? Tubuhku terasa dibebani batu berukuran besar. Engan untuk membuka mata. Sedikit demi sedikit penglihatan mataku semakin jelas. “Dimana aku?” gumamku masih dengan tubuh terbaring lemas. Suara gemuruh memekikkan telingaku. Dimana-mana ada orang berlalu-lalang. Suara berisik yang ku dengar membuat diriku langsung berdiri tegap. Aku bingung dengan kondisi ini. Ku lihat sekeliling tak ada orang yang ku kenal disini. Tapi... “Tempat ini? Bukankah ini...?!” aku tersontak kaget melihat tempatku berada. Sebuah tempat keramaian dimana para penjual ikan berkumpul untuk menjual hasil panennya. Sebuah pasar ikan kecil yang pernah ku kunjungi dengan Ayah. ‘Apa ini?’ batinku masih tak percaya. “Sekarang kau bisa melihatnya! tak banyak waktu untukmu!” suara Vino ber...

Pasir Waktu

Image
Sinar kilau matahari dan udara segar menghiasi pagi. Tepat diatas bumi ini ku berpijak, aku tepat berdiri di belakang pintu gerbang yang kokoh dan tinggi. Terlepas dari seragam militer yang ku kenakan selama dua tahun terakhir. Ya sudah dua tahun sejak diriku melakukan wajib militer. Hari ini aku terbebas dari tugas wajib militer. Kaos putih, hem berwarna coklat, celana jins dan sepatu kets yang ku kenakan terasa nyaman sekali. Tak lupa ku panggul tas ransel berisi baju ganti. Aku pejamkan mata sejenak. Ku hirup oksigen sebanyak-banyaknya dan menghela nafas panjang. Mata pun terbuka dan senyum hangat tersungging di bibirku.                 Sebuah senyum yang memang harus aku lakukan setiap saat. Aku tak ingin mengecewakan keluargaku yang masih hidup. Hidup? Sejenak ku hentikan langkah kakiku mengingat suatu hal yang tak bisa lepas dari benakku. Hidup? Ayah, Kakek dan Nenek.      ...