Sahabat Vs Ego Diri
Ketika
hati berbicara lain, tak ada yang tau termasuk si punya hati. Ketika rasa yang
berbeda telah muncul tiba-tiba terhantam oleh perasaan lainnya. Rasa yang cukup
sakit ketika terkena hantaman. Sebuah hantaman dimana seseorang tak bisa
mencegahnya untuk tak masuk kedalamnya. Jika hantaman itu terhalangi oleh niat,
semua akan berakhir dengan sia-sia. Tak
ada yang ingin semua itu terjadi begitu saja. Sesuatu yang dipupuk lama tak boleh tergoyahkan begitu
saja dengan sebuah rasa yang baru saja ditanam didalam hati. Ketika hati ini
tertanam yang lain, hati inipun tak ingin tanaman yang terlebih dulu ada layu
dan mati begitu saja. Bila disuruh memilih, lebih baik memelihara yang sudah
ada hingga tumbuh besar dan subur daripada menanam yang baru, tapi membuang
yang lama. Jika sebuah keegoisan menggrogoti hati dan pikiran,mungkin semua
akan hancur seketika itu juga tanpa tersisa. Semua akan hilang, tapi akan
selalu melekat dalam hati yang teramat sakit terasa. Rasa mengalah lebih baik
daripada semua tersakiti. Melihat sesuatu yang bahagia membuat hati ini lebih
merasakan rasa tentram lebih lama.
Sebuah
persahabatan yang sebenarnya dimana mereka menerima kelebihan dan kekurangan.
Ada saat dimana salah satu harus mengalah dan mempertahankan. Ada saat mereka
memberitahukan kekurangan masing-masing, karena persahabatan bukannya tak butuh
pujian, tapi kekurangan merekalah yang menjadi pelengkap diantara mereka untuk
saling memahami.
Comments
Post a Comment