Posts

Showing posts from March, 2014

Ayah, Kenapa...? (part end)

Oliv Pov. Aku harus pulang. Sungguh lelah hari ini. Apa Cuma perasaanku saja? Sudahlah. Jalan yang ku lewati sudah tak seramai tadi sore. Ah lupa! Ini sudah larut malam. Aku baru menyadari ketika ku tengok jam tangan menunjuk pukul 22.15 wib. Rasa malas mendera diriku lagi. Ingin sekali ku berteriak lantang. Lega mungkin kali ya? Ku pandangi rumahku sesaat. Mataku tak berkedip sedikitpun. Ragu. Ya rasa ragu yang ku rasakan sekarang. “Huft...” hanya helaan nafas panjang yang bisa ku lakukan. Malas sekali untuk masuk ke rumah. Aku buka kenok pintu tanpa mengetuk pintu dulu. Pemandangan yang nyaris membuatku terkejut setengah mati. Sang Ayah membentak dan tangannya mulai ingin menampar sang Ibu. “AYAH!!!” teriakku ketika melihat ibu hendak ditampar Ayah. Aku menghampiri Ibu yang sedang menangis pelan. “MASUK KAU KE KAMAR!” perintah Ayah masih membentakku. “Sudah Ayah! Ayo masuk ke kamar, Liv!” pinta Ibu menggandeng tanganku agar masuk kamar. “CUKUP!!! Ibu , aku tak akan m...

Ayah, Kenapa...? (Two Shoot)

PART 1 Sebuah kota kecil. Dimana setiap rumah berhimpitan satu sama lain. Sempit. Tak mungkin lagi, apabila ada yang berteriak akan terdengar seantero kampung. Semua akan tahu. Tak ada yang tak tahu. Sebuah rumah beratapkan warna orange. Bertembokkan beton dengan cat berwarna coklat. Semua serba coklat. Sebuah rumah yang sangat sederhana. Untuk beberapa saat mungkin tenang, tapi... -BRAKKK!!!- Terdengar suara benda terbanting keras di dalam rumah. Seketika itu juga, terdengar suara tangisan anak kecil meraung minta tolong. “Huuuhuuuu..Huaaa...Ibu! Ibu!” tangis seorang gadis kecil berumur  5 tahun dan berambut keriting. Air matanya jatuh tak tertahan. Ingin sekali dia dekat dengan ibunya, tapi tak bisa karena tubuh kecilnya. “UANG?! KAU KIRA AKU PUNYA UANG SEKARANG!!! BERISIK!!” bentak seorang pria paruh baya melempar kursi . “SUDAH SEPANTASNYA KAU MENAFKAHI KAMI, MAS!” balas teriak seorang wanita paruh baya. Matanya sembab ingin menangis sekeras-kerasnya, tapi ia t...